DEPOSITO BRI: Cara Menghitung Suku Bunga dan Berapa Persen Keuntungannya

Cara menghitung suku bunga deposito BRI beserta kelebihan dan kekurangan yang ada pada instrument keuangan milik bank pemerintah yang satu ini tentunya akan bermanfaat bagi anda yang merencanakan sebuah investasi.

Hingga saat ini deposito BRI Rupiah tetap banyak diminati oleh masyarakat sebagai salah satu metode untuk menyimpan uang yang paling aman selama jangka waktu tertentu dan mudahnya proses pencairan kembali.

Mudahnya lagi bahwa bunga atau return yang diperoleh dari dana deposito ini akan di transfer secara otomatis ke rekening tabungan BRI maupun bank lain bahkan juga bisa untuk menambah pokok deposito pada saat perpanjangan.

Yang paling banyak menjadi alasan masyarakat ialah sebagai sarana investasi yang aman dan tanpa resiko karena jumlah simpanan di jamin oleh pemerintah dan hasilnya bisa menjadi passive income sampai masa jangka waktu berakhir.

Ketentuan dan syarat beserta tabel bunga deposito BRI

Berikut ini adalah tabel daftar suku bunga deposito bank BRI menurut besarnya jumlah deposit dengan jangka waktu yang di pilih nasabah.

Tabel suku bunga deposito bank BRI

Syarat Pembukaan

Apabila anda tertarik untuk menginvestasikan dana dalam bentuk Deposito BRI Rupiah, maka ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu :

  • Mengisi formulir pembukaan rekening
  • Setoran awal Rp. 10.000.000,-

Syarat kelengkapan dokumen untuk nasabah perorangan:

  • Fotocopy KTP/Paspor/SIM untuk Warga Negara Indonesia
  • KITAS/KITAP untuk Warga Negara Asing

Syarat kelengkapan dokumen untuk badan usaha:

  • Copy Akte Pendirian/Anggaran Dasar
  • Ijin Usaha (SIUP, SITU, TDP)
  • Dokumen Identitas Pengurus
  • Surat kuasa asli
  • Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi kantor cabang atau unit kerja terdekat, atau melalui Call BRI 14017

Beberapa keunggulan yang di tawarkan

Memiliki fasilitas perpanjangan deposito secara otomatis atau Automatic Roll Over (ARO).

Dengan sistem ini nasabah tidak perlu repot bila ingin memperpanjang depositonya karena secara otomatis akan diperpanjang setelah jangka waktu berakhir.

Suku bunga yang di tawarkan memang sangat kompetitif dan diperhitungkan berdasarkan jumlah hari yang sebenarnya, jadi nasabah tidak perlu khawatir dengan return ketika sedang terjadi suku bunga yang fluktuatif.

Kemudian istimewanya bahwa surat desposito ini dapat dijadikan jaminan kredit jika nasabah memerlukan pinjaman uang tunai untuk modal usaha atau kebutuhan konsumtif lainnya.

Meskipun deposito telah di jaminkan untuk pinjaman kredit namun bunga deposito akan tetap mengalir sampai jangka waktu berakhir.

Simak juga ulasan terakit mengenai informasi terbaru tabel angsuran dan beragam produk pinjaman dari BRI serta artikel menarik lainnya tentang aneka macam kredit tanpa agunan dengan proses cepat.

Rumus cara menghitung suku bunga deposito bank BCA, BRI, BNI, Mandiri, CIMB Niaga, dll

Secara umum untuk jenis penyimpanan dana dalam bentuk deposito ini akan diberikan bunga beberapa persen lebih tinggi dibandingkan bunga dari rekening tabungan biasa.

Dengan pemberian bunga yang tinggi dalam deposito dan memiliki sifat tidak bisa dicairkan sewaktu-waktu maka instrument ini termasuk dalam golongan investasi yang keuntungannya hampir serupa dengan saham, reksa dana, dan obligasi.

Perhitungan bunga deposito berdasarkan rumus :

Bunga = Nominal Deposito x bunga per tahun (%) x ( jumlah hari dalam sebulan(30) : jumlah hari dalam setahun(365) ) x 80%

Contoh :

Anda mendepositokan uang sebesar 10 juta rupiah disebuah bank dengan bunga 6,13% per tahun.

Maka perhitungannya : 10000000 x 6,13 x (30 : 365) x 80% = Rp 40.307

Jadi, Bunga yang Anda dapatkan perbulan adalah Rp. 40.307

Dengan menggunakan rumus dasar tersebut bisa anda terapkan untuk menghitung besarnya bunga yang akan anda peroleh ketika mendepositkan sejumlah uang pada bank BCA, BRI, BNI, Mandiri, CIMB Niaga, Danamon, Mega dll.