Membedah Plus Minus Jadi Pegawai atau Mengembangkan Bisnis

Jadi Pegawai atau Mengembangkan Bisnis

Eranetmedia – Seorang pengusaha pabrik batu-bata tiba-tiba membeli mobil baru secara tunai, padahal usahanya baru berjalan tiga bulan. Sementara, seorang pegawai kantoran, baru sanggup untuk membayar uang muka mobilnya setelah tiga tahun.

Salah satu perbedaan antara menjadi entrepreneur atau pengusaha dengan menjadi pegawai kantor memang terletak di pendapatannya.

Entrepreneur biasanya akan mendapatkan ‘gaji’ atau pemasukan yang jumlahnya tidak tetap, sementara pegawai kantoran gajian tiap bulan dan jumlahnya tetap.

Kalau begitu, apakah lebih baik uang kagetan atau gaji bulanan?

1. Merencanakan Keuangan

Karena bisa dipastikan tiap bulan mendapat gaji, pegawai kantoran cuma perlu mengatur gajinya masuk di pos-pos yang sudah dia rencanakan secara bertahap. Misal, pos untuk tabungan, pos untuk pengeluaran harian, pos untuk investasi, hingga pos untuk berbagai cicilan.

Beda halnya dengan penerima uang tidak tetap. Entrepreneur harus lebih bisa menahan diri manakala mendapatkan order dan tiba-tiba mendapatkan uang ‘segepok’ dalam waktu singkat.

Membeli apa yang diinginkan boleh saja, tapi membagi uang dalam pos-pos tetap wajib dilakukan. Gunanya, agar kita tetap mempunyai tabungan atau investasi.

2. Belanja Investasi

Saat mendapatkan order atau penjualan sedang baik, entrepreneur tidak boleh kalap. Asal pintar mengatur strategi, entrepreneur punya kesempatan banyak untuk percepatan investasinya.

Misal, setelah mengatur pendapatkan untuk modal usaha atau biaya operasional, mereka bisa menggunakan uang sisanya untuk membeli barang investasi, semisal tanah, emas atau investasi di pasar modal.

Lain halnya dengan pegawai kantoran. Jumlah penghasillan tetap yang jumlahnya terbatas harus dibagikan ke pos yang telah disiapkan.

Meski pos investasi sebaiknya disiapkan dan diisi secara rutin namun terkadang pos ini harus dikorbankan karena pos keuangan lain lebih membutukan, misalnya ada kebutuhan keluarga yang mendesak.

3. Kejar Target vs Nunggu Bonus

Mimpi punya smartphone baru, tapi apa daya, gaji bulanan tak cukup. Terpaksa seorang pegawai kantoran harus menunggu jadwal bonus dari kantor turun untuk menambah uang sakunya dan beli smartphone baru. Atau menunggu angka tabungan menujukkan jumlah yang memadai.

Beda lagi dengan entrepreneur. Saat lagi ada keperluan mendesak atau keinginan membeli sesuatu yang teramat sangat, mereka cukup bekerja lebih giat dan keras mencari tambahan penjualan dan miningkatkan omset.

4. Perihal Dana Pensiun

Saat memutuskan menjadi pegawai di satu perusahaan, biasanya salah satu keuntungan yang bisa langsung didapatkan adalah berupa asuransi kesehatan hingga dana pensiun. Tiap bulan pun, tidak perlu repot mengurus dan membayar sendiri karena sudah difasilitasi oleh perusahaan.

Entrepreneur harus ngeh soal ini. Karena seorang pengusaha tidak mengenal kata pensiun alias bebas menentukan waktu pensiunnya sendiri, maka wajib menyiapkan dana pensiun dan asuransi kesehatan sedini mungkin. Selain itu, rajin membayarnya tiap bulan adalah sebuah keharusan.

5. Pos Dompet Kosong

Karena tidak menerima gaji bulanan, entrepreneur harus menggaji dirinya sendiri. Caranya, dia harus membuat pos keuangan tertentu yang membuatnya seakan mendapat gaji tiap bulan.

Jika tidak, maka Anda harus siap-siap tak mendapat uang apapun dalam beberapa bulan saat tidak ada order atau pendapatan hanya cukup menutup operasional.

Anda bisa sebut pos ini dengan sebutan Pos Dompet Kosong. Yaitu, sisihan uang yang memang disiapkan untuk dana kegiatan operasional pribadu tiap bulan.

Untuk pegawai kantoran, kita cukup mengatur clash flow yang baik agar gaji bulanan tidak tiba-tiba tersedot untuk hal-hal yang tidak perlu.

Menjadi pegawai atau entreprenuer sebenarnya sama saja. Tidak ada yang lebih baik dan lebih buruk. Ada yang cocok jadi karyawan ada pula yang lebih berkembang saat mengembangkan usaha.

Satu yang pasti adalah pengaturan keuangan. Ini adalah hal penting yang harus dilakukan baik oleh mereka yang bekerja sebagai pegawai atau mereka yang memiliki usaha sendiri.