Tips Menjadi Tentor Bagi Mahasiswa Yang Ingin Mencari Uang Tambahan

Mencari sumber uang tambahan untuk mahasiswa

Mahasiswa dan segala problematikanya memang sudah akrab dikalangan umum. Salah satu problematika yang dirasakan mahasiswa adalah kekurangan uang.

Kekurangan uang tersebut disebabkan karena banyak keinginan mereka yang tidak terpenuhi, merasa tidak ingin merepotkan orang tua, dan ingin belajar mengelola bisnisnya sendiri. Maka tak jarang para mahasiswa akhirnya tergerak untuk mencari uang tambahan untuk memenuhi alasan yang dimiliki mahasiswa tersebut.

Salah satu cara untuk mendapatkan uang tambahan favorite mahasiswa adalah menjadi tentor atau tenaga pengajar. Hal ini banyak dipilih karena memang tidak jauh dari urusan akademik mereka sehari-hari sebagai mahasiswa.

Sedangkan dari sisi pengguna jasa mahasiswa sebagai tentor, menggunakan tenaga pengajar mahasiswa memungkinkan biaya les lebih murah dibandingkan apabila les di tenaga pengajar seperti guru atau dosen.

Biasanya, mahasiswa menjadi tentor dapat tergabung didalam bimbingan belajar atau secara individu. Yang membedakan keduanya adalah, pada bimbingan belajar sistem pengganjian, waktu, dan manajemen sumber daya tentornya telah dikoordinasi oleh bimbingan belajar tersebut.

Berbeda dengan individu, tentor tersebut secara individu menentukan sendiri terkait waktu, tempat, biaya les, cara pengajaran, dan lain sebagainya.

Meskipun dua hal tersebut berbeda secara manajerial, tetapi intinya tetap sama yakni mahasiswa bertindak sebagai “guru” untuk mengajarkan murid lesnya mata pelajaran sehingga muridnya bisa menyerap pelajaran dengan baik.

Sebelum anda menjadi tentor, alangkah baiknya mengikuti beberapa tips dibawah ini sehingga anda bisa menjadi tentor yang baik sekaligus disenangi oleh baik murid maupun orang tua murid anda.

Selain itu, tentu anda ingin menjadi seorang tentor yang berhasil sehingga dapat memberikan manfaat diri anda sebaik-baiknya kepada orang lain dan sebagai balasan atas jasa anda tentu saja anda akan mendapatkan gaji. Beberapa tips tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

1. Mengenali karakter murid les anda

Biasanya ketika kita menjadi tentor, maka kita akan dihadapkan baik beberapa murid (jika les berbentuk kelas) atau secara individu (jika les privat), maka kita dituntut untuk memahami karakter murid anda sehingga proses belajar dapat membuat murid tersebut nyaman.

Bimbingan belajar atau les yang sifatnya memang diluar belajar formal menyebabkan guru yang harus beradaptasi terhadap muridnya dan bukan sebaliknya.

Dengan memahami karakter dari murid les anda, anda dapat menemukan metode yang tepat untuk mengajar dan menyampaikan materi yang anda miliki.

Misalnya, ada tipe murid yang lebih suka mengerjakan soal dibandingkan dengan metode belajar powerpoint. Ada juga tipe murid yang lebih menyukai diskusi dibandingan dengan mengerjakan soal, terdapat pula tipe murid yang menyukai pembelajaran yang diselingi dengan obrolan.

Dengan memahami dan mengenali karakter murid les anda, maka anda akan mengajar dengan lebih efektif pula tanpa harus membuang buang tenaga dengan cara menggunakan metode belajar yang kurang tepat.

Anda dapat mulai mengenali karakter murid bimbingan anda ketika anda mulai membuka diri anda dan mencoba mengenalinya lewat interaksi yang ada saat les.

Selain itu, anda juga bisa menemukan metode pelan-pelan ketika anda sudah mulai melakukan kegiatan bimbingan belajar. Dengan mengerti karakter dari murid anda, murid les anda akan otomatis menyukai anda sehingga kegiatan belajar pun menjadi nyaman.

2. Jujur dan tulus

Selanjutnya adalah, ketika anda menjadi tentor sebaiknya anda menerapkan dua prinsip ini; jujur dan tulus. Bersikap jujur dan tulus menunjukan integritas anda sebagai guru les sehingga anda akan dipandang baik karena bersikap profesional dan baik.

Jujur bisa dimulai dari datang mengajar tepat waktu dan mengakhirinya sesuai dengan kesepakatan. Selain itu, anda harus meluruskan niat bahwa mengajar anda bertujuan untuk membantu murid anda untuk memahami pelajaran dengan baik, bukan hanya sekedar untuk mendapatkan gaji atas balas jasa anda.

Hal hal sederhana seperti lebih mengajarkan murid sampai paham ketimbang membantunya mengerjakan PR agar tugasnya selesai juga merupakan contoh tindakan jujur dalam mengajar bimbingan belajar.

3. Evaluasi belajar

Sebagai tentor yang baik, sebaiknya anda secara berkala melakukan evaluasi belajar. Misalnya, setiap dua minggu atau satu bulan sekali anda melihat bagaimana progress kognitif yang dimiliki oleh murid yang anda ajar.

Bentuk evaluasinya bisa berupa sharing secara personal dengan murid yang terkait maupun secara tertulis melalui tes yang anda buat diatas kertas.

Anda perlu mengetahui sejauh mana perkembangan murid anda atas ilmu yang anda berikan sehingga jasa anda dan tenaga yang anda keluarkan untuk mengajar tidak sia-sia, begitu juga dengan murid anda.

4. Tidak mengabaikan kebutuhan sebagai mahasiswa

Menjadi tentor yang baik dan berdedikasi lantas tidak menjadikan anda lupa kewajiban dan hak anda sebagai mahasiswa.

Ingatlah bahwa menjadi tentor adalah pekerjaan sampingan anda, dan pekerjaan utama anda adalah sebagai mahasiswa.

Sebagai mahasiswa yang baik, jangan sampai pekerjaan anda sebagai tentor menyebabkan anda bolos kelas, keteteran dalam mengerjakan tugas, dan juga membuat anda tidak sempat istirahat.

Utamakan terlebih dahulu kebutuhan anda sebagai mahasiswa seperti menghadiri kelas, menghadiri asistensi, waktu belajar, dan istirhat. Hal tersebut tidak boleh dilupakan hanya karena anda ingin mendapatkan uang tambahan diluar uang yang diberikan orang tua.

Simak juga 5 Tips Menghemat Uang Untuk Kaum Pelajar dan Mahasiswa 99% Efektif  serta ulasan menarik tentang Pinjaman Dana Pendidikan Untuk Mahasiswa Dari Bank dan Perusahaan Fintech

Itulah beberapa tips bagi anda seorang mahasiswa yang ingin memiliki pekerjaan tambahan sebagai tentor. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat!