5 Tips Menghemat Uang Untuk Kaum Pelajar dan Mahasiswa 99% Efektif

Tips hemat untuk mahasiswa

Mahasiswa dalam pandangan masyarakat telah dianggap sebagai individu yang telah menginjak fase dewasa awal, mereka dituntut untuk dapat bersikap lebih mandiri dan bijak dalam mengatur keuangan dan mengatasi sebuah masalah.

Dalam pengaturan pengeluaran keuangan, pastinya hampir sebagian mahasiswa pernah mengalami suatu fenomena bernama krisis keuangan di setiap akhir bulan, yang umumnya selalu berujung dengan meminjam uang seorang teman, atau meminta jatah uang jajan kepada orang tua di luar batas jadwal yang telah ditentukan.

Selain itu, mahasiswa cenderung bersikap lebih konsumtif, dikarenakan masih labilnya dalam mengolah emosi untuk menahan nafsu dalam membelanjakan uangnya.

Tentunya hal ini diluar dari ekpektasi masyarakat yang menilai mahasiswa sebagai pribadi yang disiplin dalam mengatur keuangan mereka.

Cara menghemat keuangan bagi mahasiswa dengan 5 langkah cerdas

Maka dari itu, inilah beberapa cara untuk mengatur keuangan bagi para mahasiswa yang masih kesulitan dalam mendisiplinkannya. :

1. Atur budget pengeluaran

Selain bertugas untuk selalu disiplin waktu dalam mengatur intensitas kegiatan kuliah dengan kegiatan berorganisasi, seorang mahasiswa juga dituntut untuk disiplin dalam mengatur budget pengeluaran bulanan mereka, seperti mengatur berapa nominal pengeluaran khusus untuk makanan pokok, pengeluaran untuk tugas kuliah, dan juga pengeluaran untuk uang jajan.

Mereka harus mengelompokkan jatah pengeluarannya secara sistematis dan terorganisir dengan baik agar tidak terlalu kalap dalam membelanjakan uang mereka.

Selain itu, sebisa mungkin sisihkan uang sekitar 10 persen dari keuangan bulanan untuk menabung. Kegiatan ini cukup membantu dalam membiasakan diri agar terbebas dari perilaku boros.

2. Kurangi jalan jalan ke café dan mall

Untuk menghilangkan penat di sela sela kesibukan perkuliahan, umumnya beberapa mahasiswa sering melampiaskan kelelahannya dengan berjalan alan berkeliling kota, atau lebih seringnya selalu menghabiskan waktu dengan menongkrong bersama teman mereka di sebuah café dan warkop.

Selain untuk merefreshkan fikiran dari penatnya tugas kuliah yang bejibun, mereka juga beranggapan bahwa dengan nongrong di café bisa menimbulkan kesan gaul dan edgy .

Tetapi jika terlalu sering melakukan hal tersebut bisa menimbulkan sikap pemborosan. Satu satunya cara untuk menghindari hal tersebut adalah dengan mengurangi intensitas kegiatan nongkrong di café yang memiliki budget bersifat kurang ramah dengan uang saku.

Selain untuk menghemat pengeluaran, hal ini juga dapat menambah jumlah uang tabungan mahasiswa. Untuk menghibur diri dengan sesutau yang ramah pada isi kantong, para mahasiswa bisa menggantinya dengan nongkrong di indekos milik teman, atau dengan melakukan beberapa hobi yang tidak terlalu menguras isi dompet.

3. Kurangi langganan cuci laundry

Cucian yang menumpuk seringkali terjadi kepada beberapa mahasiswa yang sangat aktif di kampusnya, hingga tak ada waktu untuk menyuci pakaian.

Lalu mereka pun memilih sebuah alternative dengan berlangganan laundry cucian. Selain lebih menghemat waktu, mereka juga bisa lebih tenang saat melakukan kegiatan mereka di kampus, tanpa harus sibuk memikirkan pakaian kotor yang tak sempat untuk di cuci.

Akan etapi jika terlalu sering memanfaatkan alternative ini, mereka tak akan mampu untuk menikmati momen akhir bulan yang sejahtera tanpa merasakan penderitaan isi kantong yang telah menipis.

Salah satu cara untuk tidak merasakan ‘krisis moneter’ di akhir bulan, mahasiswa harus belajar mengatur waktu dengan baik.

Mereka harus mengetahui jalan keluar dari permasalahan mereka, seperti bagaimana agar waktu berorganisasi mereka di kampus bisa selalu berjalan dengan stabil, tetapi tidak terlalu menganggu waktu khusus untuk mencuci pakaian mereka.

Sehingga jika mereka ada waktu khusus untuk mencuci pakaiannya sendiri, maka takkan ada lagi sikap ketergantungan berlangganan pada laundry.

Meski harga laundry tidak terlalu mahal pada kantong ekonomi mereka, akan lebih baik jika uang yang seringnya digunakan untuk membayar langganan laundry tersebut, dapat disalurkan pada beberapa hal yang dapat memberikan feedback positif, seperti berinvestasi bisnis atau memasukkannya ke dalam tabungan untuk menjadi simpanan dikala dalam situasi darurat.

4. Lakukan pekerjaan sampingan

Pekerjaan sampingan saat ini, telah menjadi opsi kedua setelah kegiatan berkuliah bagi para mahasiswa. Umumnya pekerjaan ini digeluti oleh para mahasiswa yang sangat membutuhkan uang tambahan untuk keberlangsungan hidup mereka di daerah perantauan.

Selain menambah uang jajan, pekerjaan sampingan juga dapat memberikan pesan pembelajaran bagi para mahasiswa, bahwa dalam mendapatkan sesuatu dibutuhkan sebuah kerja keras agar dapat menghasilkan Sesutu tersebut, dan menikmati sebuah tujuan yang telah berhasil tercapai dengan sebuah proses perjuangan.

Maka, secara otomatis mahasiswa akan memahami dan berfikir ulang untuk membelanjakan uang mereka pada sesuatu yang tidak terlalu dibutuhkan.

Mereka akan paham bahwa dalam mendapatkan sebuah uang dibutuhkan sebuah kerja keras, dan hasil kerja keras tersebut tentunya tidaklah mudah untuk dikeluarkan kepada sesuatu yang tidak terlalu penting bagi kebutuhan mereka.

Mereka pasti ada rasa ingin menghargai hasil kerja keras milik mereka, dengan memanfaatkan uang tersebut kepada jalur  yang lebih bermanfaat. Jika kebiasaan ini terus berlanjut, maka akan terciptalah kebiasaan sikap berhemat pada diri mereka.

Simak juga info terkait mengenai Inspirasi usaha yang menjanjikan dengan modal kecil serta ulasan menarik lainnya tentang 10 ide usaha sampingan untuk karyawan dan ibu rumah tangga.

5. Kurangi jajan yang tidak perlu

Membeli beberapa snack dan makanan manis lainnya tentu sudah menjadi sebuah godaan yang berat bagi para mahasiswa, terkhusus untuk mahasiswi.

Selain itu, makanan adalah kebutuhan pokok bagi system metabolisme tubuh. Akan tetapi seringnya beberapa mahasiswa menjadikan makanan snack sebagai perangsang mood, mengikuti hawa nafsu, atau bahkan menutup rasa lapar, meski mereka telah memakan sepiring nasi dengan lauk yang cukup.

Daripada mengeluarkan uang untuk jajan yang tidak terlalu penting, akan lebih baik jika mereka menyisihkan uang mereka untuk dimasukkan ke dalam tabungan, atau untuk menjadikannya sebagai sebuah investasi mandiri.

Cukup dengan mengontrol diri agar tidak terlalu tergiur untuk membeli beberapa snack yang tidak terlalu dibutuhkan. Jika merasa lapar, akan lebih baik untuk memasak nasi sendiri dengan membeli beberapa lauk pauk yang memiliki harga ramah dengan isi kantong mahasiswa.

Itulah beberapa cara yang dapat ditempuh untuk menghemat bagi mahasiswa semoga bermanfaat!