Membentuk Tim Yang Solid Melalui Proses Perencanaan Sumber Daya Manusia

Perencanaan sumber daya manusia membetuk tim kerja solid

Membentuk sebuah tim kerja yang solid memang dibutuhkan perencanaan sumber daya manusia (SDM) yang tepat serta melalui beberapa tahap analisa yang akurat.

Salah satu tugas dari tim sumber daya manusia yang paling terkenal yakni memastikan bahwa setiap orang telah memiliki tupoksi yang tepat dengan kemampuan masing-masing yang dimilikinya. Tetapi, sebelum pada akhirnya mereka mengerjakan hal tersebut dengan baik, tim sumber daya manusia harus terlebih dahulu memiliki tim yang solid.

Jumlah orang yang dapat anda pekerjakan pada tim SDM anda adalah tergantung dengan banyaknya anggaran dana yang disediakan oleh perusahaan anda, besarnya tempat anda bekerja, dan harapan apa yang di inginkan oleh departermen anda.

Ada baiknya anda merekrut orang yang memang expert pada bidangnya tersendiri. Contohnya adalah benefit administrator trainer, serta recruiter. Atau dalam hal ini apabila ternyata anda hanya memiliki satu orang karyawan, maka anda da[at merekrut seorang generalist yang dapat melakukan pengelolaan pada berbagai fungsi.

Kemudian anda perlu mengkomunikasikan terhadap tim terkait apa saja ekspektasi yang anda punyai. Dan satu hal lagi adalah anda sebaiknya memastikan bahwa tiap-tiap orang dalam Tim anda paham dan mengerti tentang tanggung jawab masing-masing yang dimilikinya.

4 Poin penting yang harus dilaksanakan untuk menyusun tim kerja yang solid

1. Mengkomunikasika tanggung jawab peroangan kepada setiap departermen yang terdapat pada perusahaan

Dalam rangka membuat departermen anda berjalan lebih efesien, maka salah satu hal yang pertama kali anda harus pastikan ialah memastikan apakah karyawan anda semua telah mengetahui kemanakah yang harus mereka tuju saat mereka ingin bertanya seputar gaji, insentif bulanan, dan lain sebagainya.

Serupa dengan para pemimpinnya, seorang karyawan haruslah merasa nyaman apabila ia pergi ke departermen SDM guna menemukan bantuan.

Maka dari itu, anda perlu memastikan bahwa setiap karyawan pada perusahaan anda mendapatkan pintu ruang SDM yang mampu terbuka pada mereka terutama saat-saat dibutuhkan.

2. Menjaga Rahasia

Dikarenakan departermen SDM punya hak untuk melakukan akses informasi pada semua karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut, baik hal itu merupakan data pribadi ataupun hal itu adalah terkait isu sensitif karyawan tersebut seperti keluhan adanya pelecehan sek*ual atau pertikaian antar karyawan maka melakukan sikap yang bijaksana adalah tindakan yang dibutuhkan oleh setiap anggota lainnya.

Simak juga ulasan terkait mengenai fungsi dan tujuan manajemen sumber daya manusia serta tips menarik lainnya tentang Disiplin yang harus dilakukan agar menjadi pengusaha sukses.

3. Melatih sesama anggota tim SDM

Tanpa memiliki maksud menimbulkan persaingan antara anggota tim, tetapi ada baiknya bahwa anda mengarahkan dan membiarkan tiap anggota tim mengajarkan hal dasar yang menjadi tugas mereka.

Mengapa demikian? hal ini adalah bentuk antisipasi apabila ada salah satu anggota tim sedang cuti, libur, sakit, dan lain sebagainya.

Apabila anggota Tim SDM anda ialah orang yang ahli pada beberapa bidang sekaligus meskipun dalam hal ini tidak terlalu mendalam maka tidak akan terjadi situasi dimana ada pihak yang menunggu ketika mereka membutuhkan bantuan disaat terdapat salah satu anggota Tim MSD tidak hadir.

Selain melebarkannya ke samping, anda juga sebaiknya membuat setiap anggota tim mendalami apa yang menjadi bidang mereka.

Pada sebuah rentang waktu tertentu anda perlu mengarahkan anggota tim SDM anda mengikuti seminar-seminar, pertemuan, kelas, dan lain sebagainya yang bisa membuat anggota Tim SDM anda mengembangkan bidangnya.

Anda juga perlu menyarankan anggota tim anda mengikuti workshop yang menyangkut kelemahan mereka.

Contohnya apabila ada seorang anggota tim yang belum memiliki keahlian dalam menyoroti bakat seseorang, maka ia perlu mengikuti workshop terkait hal itu.

Anda dan anggota tim SDM anda juga harus senantiasa berada pada jalur perkembangan SDM yang sesuai dengan zaman.

Guna menjaga hal tersebut, maka anda dapat bergabung dengan organisasi profesional seperti SHRM atau merupakan singkatan dari Society for Human Resources Management. Dengan menjadi bagian dari mereka, anda dapat memperoleh newsletter dan juga networking dengan manajer-manajer SDM lainnya.

4. Menjadi role model

Serupa dengan tugas anda sebagai manajer sumber daya manusia yang menetapkan etika-etika kerja pada suatu perusahaan, anda pun harus menjadi seorang role model yang tepat kepada seluruh angota tim anda.

Yang perlu anda ketahui adalah sejatinya sikap profesional itu menular. Apabila pada prakteknya anda adalah seorang manajer SDM yang memiliki tindakan dan sikap yang profesional, maka hal tersebut akan juga dilakukan oleh anggota Tim SDM anda.

Apabila sikap tersebut telah dilaksanakan pada departermen SDM anda, maka akan besar kemungkinan sikap profesional tersebut akan menyebarluas pada seluruh departermen.

Salah satu contoh sikap profesional yang dapat dilakukan oleh sebuah Tim SDM ialah melaksanakan semua kebijakan serta prosedur dengan baik pula.

Misalnya dengan menyelesaikan review dengan tepat waktu, menjaga anggaran dana pada tracknya, serta melaporkannya pada manajemen sebagaimana adanya.

Tetapi, kenyataannya menasehati adalah hal yang mudah karena hanya berdasarkan teori. Didalam pelaksanaanya, manajer SDM kerap menemukan kesulitan terkait hal itu.

Harvard Business Review merangkum bahwa terdapat setidaknya empat alasan yang menjadikan hal tersebut sulit. Alasannya antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Berada pada titik dimana seluruh anggota karyawan bisa bekerjasama, saling bersinergi, kemudian memiliki komitmen didalam setiap bidang yang dikerjakannya terdengar utopis. Hal hal ini lah yang seringkali pada akhirnya membuat para manajer SDM memiliki ekspektasi yang kurang realistis.

Secara natural, sebuah perusahaan umumnya memiliki target keuntungan serta pertumbuhan yang sifatnya umum dan dalam jangka waktu yang panjang.

Tetapi kenyataannya, karyawan umumnya fokus pada waktu yang relatif singkat dan mereka hanya memikirkan kebutuhan mereka didalam hal yang berupa gaji, kondisi kerja, perlakuan yang adil, dan serta promosi. Menggambarkan hubungan antara serangkaian tujuan tersebut bukanlah hal yang gampang.

Selain hal tersebut, hubungan yang efektif antara individu dengan perusahaan itu tergantung dengan pada kepercayaan yang dimiliki karyawan bahwa tujuan yang dimilikinya terhubung dengan perusahaan tersebut.

Tetapi umumnya dalam mengembangkan kepercayaan membutuhkan waktu yang cukup lama dengan pengalaman yang buruk bahwa karyawan adalah sumber eksploitasi perusahaan.

Pada setiap 100 karyawan, 5 hingga 10 orang dapat merasakan kekecewaan oleh beberapa pengalaman yang ada kaitannya dengan pekerjaan, yang mungkin ada pada luar kendali sebuah perusahaan. Fakta tersebut menyebabkan tumbangnya usaha manajer serta petugas personalia dalam membangun semangat kerja

  1. Konsep terkait pengelolaan sejumlah besar orang yang seringnya membuat pesan kontradiktif pada manajer mereka.
  2. Masalah kritis didalam pengelolaan personel perusahaan, seperti contohnya dalam pengelolaan SDM yang memadai adalah juga merupakan hal yang belum diselesaikan.
  3. Terdapat asumsi bahwa manajemen lain berfikir tim SDM terlalu menuntut, meskipun mereka telah melakukan yang terbaik.

Demikian tadi sedikit ulasan mengenai perencanaan mengelola sumber daya manusia untuk membentuk sebuah tim yang solid sehingga dapat terwujud visi misi yang ingin di capai.